Aku
seperti kehabisan kata-kata saat berbicara mengenai waktu, lebih tepatnya
dimensi waktu. Selama bumi masih mengelilingi matahari maka selama itulah waktu
akan terus berjalan tanpa mempedulikan siapapun yang ingin menghentikannya. Waktu
berlalu sangat cepat, terus berganti dimensi hingga saat ini. Setiap dimensi
selalu memberikan kesan yang berbeda dengan lainnya. Antara masa lalu, masa
kini dan masa depan.
Masa lalu adalah dimana aku mempunyai
berjuta angan bersamanya kelak. Dimana senyum selalu merekah dipipiku
sampai-sampai aku seperti tak mengenal air mata. Masa dimana dibenakku tak
pernah terbersit sedikit pun mengenai apa yang terjadi di masa kini. Apa yang
terjadi dimasa kini seperti berbalik 180 derajat dengan anganku dimasa lalu.
Namun yang tak pernah akan terbalik dari pikiranku adalah kamu. Kamu tak pernah
berbalik dari keindahanmu yang membuat mataku tak dapat terpejamkan , yang
selalu hadir dengan keindahanmu.
Masa kini adalah masa dimana aku
belajar menjadi seseorang yang kuat. Dimasa ini pula aku taubagaimana untuk
menjadi seorang manusia yang sesungguhnya, yang tau apa arti kebahagiaan dan
apa arti air mata. Tak ada yang salah dengan apa yang terjadi diruang waktu
ini, semua terlihat seperti terencana oleh Tuhan. Walaupun rencana Tuhan itu
jauh dari rencana yang pernah ku impikan sebelumnya. Namun itulah hidup, yang
selalu memberi kejutan dihari-hari yang kita jalani. Hidup bukan hanya
mengajarkan untuk tersenyum indah, seindah pelangi dilangit biru dan secerah
mentari dipag hari. Namun juga mengenai bagaimana menghapus air mata, seperti
embun yang terhapus dikala hari telah menjelang pagi. Setiap malam aku
berpikir, “Apa kabarmu di sana ? Apa kamu telah mendapat kebahagiaan walau
bukan bersamaku ?” Karena kini dimensi waktu telah beranjak dari masa lalu,
masa dimana kita bersama.
Dan masa depan adalah masa yang masih
menyimpan misteri hidup didalamnya. Tuhan masih menyembunyikan rencanaNya , Dia
seperti ingin memberitahu bahwa hidup adalah misteri yang mempunyai banyak
kejutan. Tuhan menciptakan dimensi waktu untuk mengajarkan kita, bagaimana
untuk bersyukur dengan apa yang kita punya dimasa itu karena belum tentu akan
terus kita miliki di ruang waktu selanjutnya, seperti halnya kamu :’)
Sekian..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar